Thursday, March 17

Lebih Mudah Menjadi Van Der Plas daripada Menjadi Bung Karno


Foto Van Der Plas (berjenggot ala Teuku Wisnu) yang mendeklarasikan berdirinya Negara Madura di tahun 1947 dan Negara Jawa Taimur di tahun 1948 untuk merusak NKRI dari dalam. Van Der Plas dikenal sebagai tukang adu domba antar agama dan suku di Jawa, antara santri dan abangan; sementara Soekarno mengjarkan persatuan.

Kalau Van Der plas punya duit akan bayar kiai untuk ikut Kompeni; Bung Karno bawa duit ke kiai untuk dirikan madrasah dan perbaiki pesantren.

Van Der Plas suka menyebar berita fitnah dan Hoax, misalnya Kiai A sudah ikut NICA, dan seterusnya (mirip kerjaan Mr Zonru hehe); Sementara Bung Karno menanamkan semangat juang para pemuda dan Kiai unyuk bela NKRI.

Van Der Plas kalau punya percetakan, akan cetak kitab al Qur'an palsu, yang ayat-ayatnya sudah ditahrif dan diotak-atik, lalu disebar ke pesantren (mirip kerjaan Wahabi); sementara Bung Karno cetak buku-buku pengajaran kebangsaan dan buku-buku kiai.



Fasih bahasa Arab, tapi ilmunya dipakai untuk membujuk kiai-kiai bahwa dirinya adalah penganut muslim sejati, bisa baca kitab, tapi untuk tujuan menipu kiai agar pto kompeni. Sementara Bung Karno belajar bahasa Belanda untuk tahu tipu daya kompeni.

Van Der plas pernah menandatangani Hadratusyekh KH. Hasyim As'ari ke Tebuireng, membawa duit dolar segepok untuk pendiri NU ini untuk ikut Kompeni. Sementara Bung Karno mendatangi KH. Hasyim Asy'ari untuk minta fatwa jihad bela Aswaja dan NKRI.

Kini, banyak yang lakonin kerjaan Van Der Plas, karena banyak proyeknya dan duitnya, yang ngikutin Bung Karno sudah jarang, karena modalnya semangat NKRI doang.

Yai Ahmad Baso

0 komentar

Post a Comment