Thursday, June 9

Ringkasan Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah


SAMAPAIKAN KEPADA ANAK CUCU KITA, KALAU PERLU DIPRINT TEMPELKAN DI TEMBOK KAMAR, APAKAH ANDA MENGAKU SEBAGAI ASWAJA?..JIKA IYA MAKA ANDA HARUS MEMPUNYAI AQIDAH-AQIDAH BERIKUT.

Berikut ini adalah ikhtisari aqidah AhluSsunnah Wal Jama'ah sebagaimna yang telah dihimpun oleh KH Sirojuddin Abbas dalam Kitabnya I'tiqod Ahlus Sunnah Wal Jama'ah.

1.Wajib ber Iman. Iman ialah mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati. Kemudian Imanyang sempurna ialah mengikrarkan dengan lisan, membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan anggota badan

2. Wajib percaya bahwa Tuhan itu ada, namanya Alloh, dan ada 99 nama bagi-Nya (Asmaul Husna).

3. Wajib meyakini bahwa Tuhan itu mempunyai sifat yang banyak sekali, yang dapat disimpulkan bahwa: Tuhan mempunyai sifat-sifat jalal (keagungan), jamal (keindahan), dan kamal (kesempurnaan).

4. Wajib mengetahui sifat-sifat Allah. Sifat-Sifat Alloh yang Wajib diketahui secara terperinci oleh semua orang mukmin yang mukallaf (baligh dan berakal) adalah 40 Sifat; yaitu 20 Sifat Wajib, 20 Sifat mustahil (lawan Sifat Wajib), dan 1 Sifat jaiz.

Sifat yang ada bagi-Nya (Sifat Wajib) dan sifat yang harus tidak ada bagi-Nya (sifat mustahil) yaitu:
a. Wujud artinya ada,mustahil Dia tidak ada.

b. Qidam artinya tidak ada permulaan dalam wujud-Nya, mustahil Dia ada permulaan dalam wujud-Nya.

c. Baqo artinya tidak ada akhir dalam wujud-Nya, mustahil Dia ada akhir dalam wujud-Nya.

d. Mukholafatuhu lil wahaditsi artinya tidak serupa dengan makhluk-Nya.

e. Qiyamuhu binafsihi artinya mandiri (tidak butuh apapun), mustahil Dia butuh kepada sesuatu.

f. Wahdaniyat artinya esa (satu), mustahil Dia berbilangan (mempunyai sekutu yang juga sama-sama menjadi tuhan)

g. Qudrot artinya berkuasa, mustahil dia tidak berkuasa.

h. Irodat artinya menentukan sendiri dengan kehendak-Nya, mustahil Dia terpaksa.

1. 'Ilmu artinya mengetahui, mustahil Dia bodoh.

j. Hayat artinya hidup, mustahil Dia mati.

k. Sama' artinya mendengar, mustahil Dia tuli.

l. Bashor artinya melihat, mustahil Dia buta.

m. Kalam artinya berfirman, mustahil Dia bisu.

n. kaunuhu Qoodiron artiya Dia selalu dalam keadaan mempunyai qudrot (kekuasaan), mustahil Dia dalam tidak mempunyai qudrot (tidak berkuasa).

o. Kaunuhu muriidan artinya Dia selalu dalam keadaan mempunyai irodat (kehendak), mustahil Dia dalam keadaan tidak mempunyai irodat (terpaksa).

P. Kaunuhu 'Aaliman artinya Dia dalam mempunyai 'ilmu (pengetauan) mustahil Dia dalam tidak mempunyai 'ilmu (lupa atau bodoh).

q. kaunuhu Hayyan artinya Dia selalu dalam keadaan hudup, mustahil Dia dalam keadaan mati.

r. Kaunuhu Samii'an artinya Dia selalu dalam keadaan mempunyai sama' (pendengaran), mustahil Dia dalam keadaan tidak mempunyai Sama' (tuli).

s. kaunuhu Bashiran artinya Dia dalam mempunyai bashor (penglihatan), mustahil Dia dalam keadaan tidak mempunyai bashor (buta).

t. Kaunuhu Mutakalliman artinya dia selalu dalam keadaan mampu berfirman, mustahil Dia dalam keadaan tidak mampu berfirman (bisu).
Sifat yang boleh ada juga boleh tidak ada bagi-Nya (Sifat jaiz) yaitu "fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu" artinya Alloh boleh (bebas semau-Nya) untuk melakukan sesuatu dan juga boleh untuk tifak melakukannya.

5. Wajib percaya bahwa Malaikat itu ada, jumlah mereka sangat banyak. Tetapi yang Wajib diketahui secara terperinci hanyalah 10 Malaikat saja yaitu:
1. Jibril
2. Mikail
3. Isrofil
4. Izroil
5. Roqib
6. 'Atid
7. Munkar
8. Nakir
9. Malik
10. Ridwlan
6. Wajib percaya terhadap adanya kitab-kitab Alloh yang diturunkan kepada Rosul-Nya untuk disampaikn kepada Umatnya.

Kitab-Kitab itu jumlahnya banyak, Tetapi yang Wajib diketahui secara terperinci hanya ada 4 yaitu:
1. Kitab taurot yang diturunkan kepada Nabi Musa as.

2. Kitab Zabur yang diturunkan kepada Nabi Dawud as.

3. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.

4. Kitab Al-Qur'an yang diturunkan kepada Sayyidina Nabi Muhammad saw.
7. Wajib mempercayai adanya rosul-rosul yang diutus oleh Alloh SWT kepada manusi, jumlah mereka banyak, ada yang diterangkan oleh Alloh SWT kepada manusia dan ada juga yang tidak diterangkan.

Tetapi yang Wajib diketahui secara terperinci adalah 25 rosul yang sudah disebutkan dalam Al-Qur'an yaitu:
1. Adam
2. Idris
3. Nuh
4. Hud
5. Sholih
6. Ibrohim
7. Luth
8. Isma'il
9. Ishaq
10. Ya'qub
11. Yusuf
12. Ayyub
13. Syu'aib
14. Musa
15. Harun
16. Dzulkifli
17. Dawud
18. Sulaiman
19. Ilyas
20. Alyasa
21. Yunus
22. Zakaria
23. Yahya
24. Isa
25. Muhammad alaihimush sholaatu was salaam.
8. Wajib mempercayai adanya hari akhirat. Permulaan hari akhirat bagi setiap manusia adalah sesudah mati, yaitu:
a. Setiap orang akan mati apabila jatah usianya udah habis.

b. Setelah mati lalu dia dikuburkan. Di dalam kuburnya dia akan ditanya:Siapa Tuhannya siapa Nabinya, Apa kitab Sucinya, dan lain-lain. Pertanyaan tersebut diajukan oleh malaikat Munkar Nakir.

c. Orang jahat dan ahli ma'siat akan disiksa di dalam kubur.

d. Pada suatu saat akan terjadi kiamat besar, dunia akan binasa dan semua manusia bahkan semua mahluk di dunia akan mati dan hancur pula.

e. Kemudian pada saat akan dibunyikan terompet sehingga seluruh mahluk yang sudah mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.

f. Kemudian akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala.

g. Di padang mahsyar akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Alloh SWT.

h.Akan ada timbangan (mizan) untuk menimbang dosa dan pahala.

i.Akan ada jembatan Shirothol Mustaqim yang akan dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh semua manusia.

j. Akan ada telaga kautsar milik Nabi Muhammad SAW di dalam surga, di mana orang-orang yang beriman akan dapat meminumnya.

K.Yang lulus ujian dalam meniti Shirothol Mustaqim akan langsung masuk surga, sementara yang tidak lulus akan tergelincir jatuh dan masuk ke dalam neraka.

l. Sebagian orang ada yang diberi karunia oleh Alloh bisa langsung masuk surga tanpa hisab dan kekal di dalamnya selama-lamanya.

m. Orang mukmin yang berdosa dan mati sebelum bertaubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara waktu dan setelah menjalani masa hukuman dia akan dikeluarkan dari Neraka dan dimasukan ke dalam surga buat selama-lamanya.

n. Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal selama-lamanya.

o. Orang mukmin yang sholih akan diberi nikmat apa saja yang dia sukai, dan akan diberikan lagi nikmat yang paling lezat yaitu nikmat melihat Alloh SWT.
Demikian keterangan ringkas tentang hari akhirat.

9. Wajib mempercayai adanya Qodlo dan Qodar (takdir) sebagai berikut:
a. Semua kejadian di dunia ini terjadi berdasarkan Qodlo Alloh SWT yakni hukum Alloh SWT (perencanaan-Nya) dalam azali, bahwa hal itu akan terjadi.

b. Semua kejadian di alam ini, baik ataupun buruk, semuanya datang dari Alloh SWT, dan kita umat manusia hanya menjalani takdir aja.

c. Yang mampu dilakukan oleh manusia hanyalah kasab, ikhtiar dan usaha. Manusia Wajib berikhtiar dan berusaha.

d. Pahala yang diberikan oleh Alloh SWT kepada manusia adalah karena karunia-Nya dan hukuman yang diberikan kepada manusia adalah karena keadilan-Nya.
Demikian kepercayaan orang mu'min menurut faham Ahlussunnah wal jama'ah yang bertalian dengan rukun iman yang ke 6, yaitu: percaya kepada Alloh SWT, malaikat-malaikat-nya, kitab-kitab-Nya, rosul-rosul-Nya, hari kiamat dan Qodlo qodar-Nya.

10. Alloh SWT beserta nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya semuanya qodim (ada tanpa permulaan), karena nama dan sifat Alloh tersebut menempati Dzat Alloh yang qodim.

11. Al Qur'an adalah kalam Alloh yang qodim sehingga ia tidak boleh disebut "makhluk". Sedangkan apa yang tertulis dalam mushaf yang menggunakan huruf dan suara adalah merupakan gambaran dari Al Qur'an yang qodim tersebut sehingga ia boleh disebut "makhluk".

12. Rizki sekalian manusia sudah ditaqdirkan dalam azali, tidak bertambah dan tidak berkurang, tetapi manusia diperintahkan untuk mencari (menjemput) rizki, diperintahkan untuk berusaha dan tidak boleh berpangku tangan menunggu saja.

13. Ajal setiap manusia sudah diberi jangka waktu oleh Alloh SWT, manusia tidak bisa memajukan waktunya, juga tidak bisa menundanya walaupun hanya sesaat. Tetapi manusia diperintahkan oleh Alloh SWT untuk berobat ketika sakit, tidak boleh menunggu datangnya ajal saja.

14. Anak-anak orang kafir yang mati saat masih kecil (bayi) termasuk penghuni surga.

15. Do’a orang mukmin bisa memberi manfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain yang dido’akan.

16. Pahala sedekah, wakaf dan pahala bacaan Al Qur'an tahlil, dan sholawat boleh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan bisa sampai kepada mereka kalau dimintakan kepada Alloh untuk menyampaikannya.

17. Ziarah kubur, khususnya kubur ibu bapak, para ulama, para wali, dan orang-orang syahid, lebih-lebih kubur Rosululloh SAW, dan kubur sahabat-sahabat beliau, adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan.

18. Berdo’a kepada Alloh SWT langsung atau berdo’a dengan memakai wasilah (bertawassul) adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau mengerjakannya.

19. Masjid di seluruh dunia sama derajatnya, kecuali tiga masjid yang lebih tinggi derajatnya dari masjid yang lain, yaitu Masjid Al Harom Makkah, Masjid Nabawi Madinah dan Masjid Al Aqsho Baitul Muqoddas Palestina. Bepergian (musafir) untuk beribadah ke tiga masjid tersebut adalah bernilai ibadah, jika dikerjakan mendapat pahala.

20. Seluruh manusia adalah anak cucu nabi Adam. Adam berasal dari tanah. Iblis dan jin dijadikan dari api, dan malaikat-malaikat dijadikan dari cahaya.

21. Bumi dan langit itu ada. Siapa yang mengatakan langit itu tidak ada maka dia keluar dari golongan Ahlussunnah wal Jama’ah.

22. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus seperti yang telah ditetapkan Alloh SWT dalam Al Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang shohih. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Imam Bukhori, nama Allah SWT itu ada 99 banyaknya.

Siapa yang menghafalkannya di luar kepala akan dimasukkan ke dalam surga (lihat shohih Bukhori juz IV bagian 195 dan Shahih Tirmidzi juz XIII, halaman 37-42). Kita umat Islam boleh berdo’a dan boleh menyeru dengan salah satu atau semua nama-Nya yang 99 ini, umpamanya Ya Lathif, Ya Rohman, Ya Rohim, Ya Wadud dan sebagainya.

23. Kalau terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an yang mutasyabihat, yang seolah-olah menyatakan bahwa Allah SWT bertubuh seperti manusia, atau bertangan seperti manusia, atau bermuka serupa manusia, maka ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah mentakwilkan atau menafsirkan ayat tersebut secara majazi, yakni tidak memaknai atau menterjemahkan menurut teks aslinya.

Setelah hal itu dilakukan kemudian diserahkan kepada Alloh SWT apa yang sebenarnya dimaksud oleh ayat tersebut.
Misalnya ayat yang mengatakan bahwa "Tuhan bermuka", maka maksudnya adalah Dialah Dzat yang Qodiim dan Baaqi, yang tidak serupa dengan makhluk-Nya. Kalau terdapat ayat yang mengatakan bahwa "Tuhan bertangan" maka maksudnya adalah "Tuhan berkuasa" karena tangan itu adalah alat kekuasaan.

Kalau dijumpai ayat yang mengatakan bahwa "Tuhan duduk/bersemayam di atas Arsy" maka maksudnya adalah "Tuhan menguasai Arsy".

Ada lagi ayat dan hadits yang mengatakan bahwa "Tuhan turun" maka yang turun adalah rahmat-Nya, bukan batang tubuhnya (jisimnya) sebab Allah SWT tidak berbatang tubuh.

Jika dijumpai ayat yang mengatakan bahwa "Alloh itu cahaya" maka maksudnya adalah Alloh SWT itu adalah Dzat yang memberi cahaya.

Demikian seterusnya dengan ayat-ayat yang lain. Hal ini (takwil) dianggap sangat perlu dan penting agar kita tidak terperangkap ke dalam kekeliruan dalam memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Juga agar tidak termasuk orang-orang yang menyerupakan Alloh SWT dengan makhluk-Nya (kaum Musyabbihah atau Mujassimah) yang menetapkan adanya keserupaan Alloh SWT dengan makhluk.

Dalam surat as Syuura ayat 11 disebutkan sejelas-jelasnya bahwa Alloh SWT tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tetapi dalam mengartikan atau mentakwilkan ayat-ayat mutasyabihat tersebut janganlah memakai sembarang takwil, hendaknya kita menperhatikan kitab-kitab tafsir Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipercayai (mu'tabar) seperti kitab tafsir Ath-Thobari, tafsir Al-Qurthubi, tafsir Jalalain, tafsir Khozin, dan lain sebagainya.
24. Bangkit sesudah mati hanya terjadi satu kali. Manusia mulanya tidak ada, kemudian lahir ke dunia kemudian mati. Lalu hidup kembali (bangkit) dari kematian setelah peniupan terompet dan berkumpul di padang Mahsyar sesuai dengan ayat Al-Qur’an pada surat Al Baqoroh ayat 28.

25. Upah (pahala) yang Alloh SWT berikan kepada oang-orang yang sholih bukanlah karena Alloh SWT terpaksa untuk memberikannya juga bukan merupakan kewajiban Alloh SWT untuk membalas jasa orang itu. Begitu juga hukuman bagi orang yang durhaka, tidaklah Alloh SWT terpaksa menghukumnya juga bukanlah kewajiban Alloh SWT untuk menghukumnya.

Allah SWT memberikan pahala kepada manusia karena karunia-Nya dan menghukum manusia karena keadilan-Nya.

26. Alloh SWT dapat dilihat oleh penduduk surga dengan mata kepala, bukan dengan mata hati saja.

Tetapi kita tidak boleh berpikiran bahwa Alloh SWT berada di dalam surga. Hanya saja kita yang bertempat di dalam surga bisa melihat-Nya, dan itu bukan berarti Alloh berada di dalam surga.

27. Pada waktu di dunia, tidak ada manusia yang dapat melihat Alloh SWT kecuali Nabi Muhammad SAW pada malam Mi’raj.

28. Mengutus para rosul bukan merupakan suatu kewajiban bagi Alloh SWT. Alloh mengutus para rosul adalah merupakan karunia-Nya kepada para hamba-Nya untuk menunjukkan mereka kepada jalan yang lurus.

29. Wajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah. Sesudah berusia 40 tahun beliau diangkat menjadi rosul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Al-Qur’an secara berangsur-angsur selama 23 tahun.

Sesudah 13 tahun menjadi rosul beliau hijrah ke Madinah dan menetap disitu sampai wafat. Beliau wafat sesudah melakukan tugas menjadi rosul selama 23 tahun dalam usia 63 tahun. Makam Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, dalam lingkungan Masjid Nabawi Madinah sekarang.

30. Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa seperti kita, bukan malaikat. Beliau makan, minum, tidur, sakit, nikah, dan mempunyai keluarga seperti halnya manusia biasa.

Akan tetapi kemanusiaan beliau sangatlah luar biasa, rohaniyah dan jasmaniyah beliau luar biasa kuatnya, karena kepada beliau diturunkan wahyu ilahi, yang kalau diturunkan di atas bukit maka bukit tersebut akan hancur lebur.

Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah menganggap bahwa walaupun beliau seperti manusia biasa tetapi beliau adalah sayyidul kholaaiq, makhluk Alloh SWT yang termulia di antara makhluk yang lain.

31. Silsilah nenek moyang Nabi Muhammad SAW dari pihak ayah adalah:
Muhammad bin Abdulloh
bin Abdul Muththolib
bin Hasyim
bin Abdu Manaf
bin Qushoy
bin Kilab
bin Murroh
bin Ka’ab
bin Luay
bin Gholib
bin Fihir
bin Malik
bin Nadlor
bin Kinanah
bin Khuzaimah
bin Mudrikah
bin Ilyas
bin Mudlor
bin Ma’ad
Bin 'Adnan.

Dari pihak ibu adalah:
Muhammad bin Aminah
binti Wahab
bin Abdu Manaf
bin Zuhrah
bin Kilab
(kakek Nabi yang keenam dari pihak bapak).
32. Isteri-isteri Nabi Muhammad SAW dari mulai menikah sampai beliau wafat adalah:

Ummul Mukminin Khodijah binti Khuwailid,
Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq,
Hafshoh binti Umar bin Khoththob,
Ummu Salamah binti Abu Umayyah,
Ummu Habibah binti Abu Sufyan,
Saudah binti Zam’ah,
Zainab binti Jahasy,
Zainab binti Khuzaimah,
Maimunah binti Harits,
Juwairiyah binti Harits,
dan Shofiyyah binti Huyay.

33. Putra-putri Nabi Muhammad SAW adalah:
Qosim
Abdulloh
Ibrohim
Zainab
Ruqoyyah
Ummu Kultsum
dan Fathimah.

34. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Alloh SWT kepada seluruh umat manusia, tidak pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.

35. Nabi Muhammad SAW Mi’raj ke langit melalui Baitul Muqoddas (Palestina) pada tanggal 27 Rojab dan kembali ke dunia pada malam itu juga dengan membawa perintah sholat lima kali sehari semalam. Nabi SAW mi’raj dengan badan dan ruh beliau.

36. Nabi Muhammad SAW lebih dulu diangkat menjadi nabi dibanding nabi-nabi yang lain, yaitu ketika Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum diberi jiwa (ruh). Beliau adalah nabi yang diangkat paling dulu dan yang lahir ke dunia paling akhir.

37. Nabi Muhammad SAW memberikan syafa'at (bantuan) nanti di akhirat kepada seluruh manusia. Syafa'at (bantuan) itu bermacam-macam, diantaranya yaitu menyegerakan proses penghisaban di padang Mahsyar.

38. Sesudah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, maka pengganti beliau yang sah adalah:
Sayyidina Abu Bakar ra. sebagai kholifah pertama,
Sayyidina Umar bin Khoththob ra. sebagai kholifah kedua,
Sayyidina Utsman bin Affan ra. sebagai kholifah ketiga,
dan Sayyidina Ali bin Abu Tholib ra. sebagai kholifah keempat.

39. Wajib diyakini bahwa manusia yang paling mulia di antara makhluk Tuhan adalah Nabi Muhammad SAW, sesudah itu para rosul yang lain, kemudian para nabi, kemudian para malaikat, barulah kemudian muslimin yang lain.

40. Wajib diyakini bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mulia adalah Sayyidina Abu Bakar, sesudah itu Sayyidina Umar bin Khoththob, kemudian Sayyidina Utsman bin Affan kemudian Sayyidina Ali bin Abu Tholib, kemudian sepuluh orang sahabat yang telah dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW akan masuk surga, yaitu 4 orang kholifah yang sudah disebut di atas ditambah dengan Tholhah bin Ubaidillah, Zubair bin 'Awwam, Abdurrohman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqosh, Sa’id bin Zaid, dan Abu Ubaidah 'Amir bin Jarroh, kemudian para sahabat yang ikut perang Badar, kemudian para sahabat yang ikut perang Uhud, kemudian para sahabat yang ikut Bai’atur Ridlwan, kemudian para sahabat Nabi yang lainnya.

41. Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi antara para sahabat Nabi, seperti “Perang Jamal” antara Siti Aisyah dengan Sayyidina Ali, “Perang Shifiin” antara Sayyidina Ali dengan Mu’awiyah, golongan Ahlussunnah wal Jama’ah menanggapi secara positif dan tidak terlalu banyak dibahas, tetapi menganggap bahwa mereka yg bertikai tersebut telah berijtihad menurut pendapat mereka masing-masing. Kalau ijtihad mereka itu benar menurut Alloh SWT maka mereka mendapat pahala dua, tetapi kalau ijtihad mereka salah maka mereka mendapat pahala satu, jadi tidak ada yang berdosa apalagi kafir.

42. Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini bahwa semua keluarga Nabi Muhammad SAW, khususnya Siti Aisyah Ummul Mu’minin yang dituduh berbuat kesalahan adalah manusia yang bersih dari noda. Fitnah yang ditujukan kepada keluarga Nabi adalah fitnah yang dibuat-buat (QS An Nur ayat 11).

43. Kerosulan seorang rosul adalah karunia dari Alloh SWT. Pangkat tersebut tidak bisa didapatkan dengan diusahakan, umpamanya dengan bersekolah atau bertapa dan lain-lain.

44. Para rosul dibekali dengan mu’jizat, yaitu perbuatan yang aneh (luar biasa) yang diluar kemampuan manusia biasa, misalnya Nabi Ibrohim AS tidak terbakar oleh api, Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang yang telah mati, Nabi Musa AS bisa menjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Muhammad SAW diberi kitab suci Al-Qur’an yang tidak dapat ditiru oleh orang-orang yang pandai, air keluar dari jari-jari beliau, bulan terbelah menjadi dua, matahari berhenti berjalan, dan lain sebagainya.

45. Golongan Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya karomah. Karomah artinya perbuatan yang aneh (luar biasa) yang mampu dikerjakan oleh para wali Alloh, para ulama, dan orang-orang sholih, umpamanya makanan datang sendiri kepada Siti Maryam, ashhabul kahfi tertidur selama 309 tahun tanpa rusak dagingnya, dan lain sebagainya.

46. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tidak ada lagi Nabi sesudah beliau. Begitu juga pangkat kenabian dan kerosulan, begitu juga nabi-nabi pembantu, sudah tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang mengaku dirinya sebagai nabi atau rosul baik nabi yang mempunyai syari'at sendiri ataupun nabi yang diutus untuk menjelaskan syari’at Nabi Muhammad SAW, maka jelas orang itu adalah pembohong dan wajib dilawan.

47. Wajib dipercayai adanya Arasy, yaitu suatu benda ciptaan Alloh SWT yang dijadikan dari cahaya, terletak di tempat yang tinggi dan mulia, yang tidak diketahui hakekatnya dan kebesarannya kecuali oleh Alloh SWT dan kita hanya wajib mengimaninya.

48. Wajib dipercayai adanya “Kursi Alloh SWT” yaitu suatu benda ciptaan Alloh SWT yang berdekatan dengan Arasy. Hakekat keberadaannya hanya Alloh SWT yang mengetahuinya dan kita hanya wajib mengimaninya.

49. Wajib dipercayai adanya Qolam, yaitu suatu benda yang dijadikan oleh Alloh SWT untuk "menuliskan" segala sesuatu yang akan terjadi di Lauh Mahfudh. Semua hal yang terjadi di dunia ini sudah terlebih dulu dituliskan dengan Qolam di Lauh Mahfudh.

50. Surga dan neraka bersama penduduknya akan kekal selama-lamanya dan tidak akan habis. Keduanya dikekalkan oleh Alloh SWT agar orang yang berbuat baik merasakan nikmat selama-lamanya dan orang yang berbuat dosa juga merasakan siksa selama-lamanya.

51. Dosa itu, menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah, terbagi dua, ada dosa besar dan ada dosa kecil. Dosa besar itu ialah syirik (menyekutukan Alloh), ini adalah dosa yang paling berat atau paling besar, membunuh manusia dengan tanpa hak, memakan riba, lari dari medan perang (perang fii sabilillah), menjadi tukang sihir, mendurhakai ibu bapak, berbuat zina, berbuat liwath (zina sesama jenis), berdusta terhadap Nabi dan lain sebagainya. Kalau dosa besar tidak dikerjakan, maka dosa-dosa kecil akan mudah diampuni oleh Alloh. Sedangkan dosa besar hanya dapat diampuni kalau si pelaku bertaubat kepada Alloh.

52. Orang mukmin bisa menjadi kafir kembali (riddah/murtad) dengan sebab melakukan hal-hal di bawah ini :

a. Dalam i’tiqad :
i. Syak atau ragu atas adanya Tuhan.

ii. Syak atau ragu akan kerosulan Nabi Muhammad SAW.

iii. Syak atau ragu bahwa Al-Qur’an itu adalah wahyu dari Tuhan.

iv. Syak atau ragu bahwa akan ada hari kiamat, hari akhirat, surga, neraka dan lain sebagainya.

v. Syak atau ragu bahwa Nabi Muhammad Saw Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad.

vi. Meyakini bahwa Alloh tidak mempunyai sifat seperti ilmu, hayat, qidam, baqa’, dan lain-lain.

vii. Meyakini bahwa Alloh bertubuh seperti manusia.

viii. Menghalalkan pekerjaan yang telah disepakati keharamannya oleh ulama Islam, seperti meyakini bahwa zina itu boleh, berhenti puasa itu boleh, membunuh orang itu boleh, memakan makanan haram dan meminum minuman haram itu boleh, dan lain sebagainya.

ix. Mengharamkan pekerjaan yang sudah disepakati kehalalannya oleh ulama Islam, seperti nikah itu haram, jual beli itu haram, memakan makanan halal dan meminum minuman halal itu haram dan lain sebagainya.

x. Meniadakan suatu amalan ibadah yang telah disepakati kewajibannya oleh ulama Islam, seperti sholat lima waktu, puasa romadlon, zakat dan lain sebagainya.

xi. Mengingkari kesahabatan para sahabat Nabi yang utama seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khathab dan lain sebagainya.

xii. Mengingkari sebagian atau keseluruhan ayat suci Al-Qur’an, atau menambah sebagian atau keseluruhan ayat suci al-Qur’an, dengan tujuan menjadikannya sebagai bagian dari Al-Qur’an.

xiii. Mengingkari salah seorang Rosul yang telah disepakati kerosulannya oleh ulama Islam.

xiv. Mendustakan para rosul Alloh.

xv. Meyakini adanya Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW.

xvi. Mengaku menjadi Nabi atau Rosul setelah Nabi Muhammad SAW.

b. Dalam amalan :
i. Sujud kepada berhala, kepada matahari, kepada bulan, dan lain-lain.

ii. Sujud kepada manusia dengan suka rela.

iii. Menghina para nabi atau para rosul dengan lisan atau perbuatan.

iv. Menghina kitab-kitab suci dengan lisan atau perbuatan.

v. Menghina agama atau Alloh dengan lisan atau tulisan, dan lain sebagainya.

c. Dalam perkataan :
i. Mengucapkan “Hai kafir”, kepada orang Islam.

ii. Menghina nama Alloh.

iii. Menghina hari akhirat, surga dan neraka.

iv. Menghina salah satu syari’at, misalnya shalat, puasa, zakat, haji, thowaf keliling Ka’bah, wuquf di Arofah dan lain sebagainya.

v. Menghina para malaikat.

vi. Menghina para nabi dan para rosul.

vii. Menghina Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, dan lain sebagainya.
Wallohu a'lam bish showab.

SEMOGA POSTINGAN singkat INI BERMANFAAT BAGI SOBAT SEMUANYA

Diposkan Oleh: Gus Moh Shofwan


0 komentar

Post a Comment