Saturday, December 31

Kelihatannya Kau Sedang Memuji Allah, Padahal Sebenarnya Kau Sedang Memuji Dirimu



Oleh: Ustadz M. Afifudin Dimyathi

Kisah Abu Yazid Al-Busthami, yang Insya Allah, dapat kita ambil pelajaran;
Di samping seorang sufi, Abu Yazid juga adalah pengajar tasawuf. Di antara tjamaahnya, ada seorang murid yang rajin mengikuti pengajiannya. Suatu saat, muridnya itu mengadu kepada Abu Yazid, "Guru, aku sudah beribadah tiga puluh tahin lamanya. Aku shalat setiap malam dan puasa setiap hari, dan aku tinggalkan syahwatku, tapi anehnya, aku belum menemukan pengalaman ruhani yang Guru ceritakan.

Aku belum pernah saksikan apapun yang Guru gambarkan.

Abu Yazid mejawab, "Sekiranya kau puasa dan beribadah selama tiga ratus tahun pun, kau takkan mencapai satu butir pun dalam ilmu ini."

Murid itu heran, "Mengapa, ya Tuan Guru?" "karena kau tertutup oleh dirimu," jawab Abu Yazid. "Apakah ini ada obatnya, agar hijab ini tersingkap?" Tanya sang murid. "Boleh," ucap Abu Yazid, "tapi kau takkan melakukannya." "Tentu saja akan aku lakukan," sanggah murid itu. "Baiklah kalau begitu," kata Abu Yazid, "sekarang pergilah ke tukang cukur, cukurlah (rambut) kepalamu dan jenggotmu, tanggalkan pakaianmu, pakailah baju yang lusuh dan compang-camping."

Gantungkan di lehermu kantung berisi kacang. Pergilah kau ke pasar, kumpulkan sebanyak nungkin anak-anak kecil disana. Katakan pada mereka dengan lantang "Hai anak-anak, barang siapa di antara kalian yang mau menampar aku satu kali, aku beri kantung kacang."

Lalu datangilah (juga) pasarmu (di mana) jamaah kamu sering mengagumimu." "Subhanallah, kau mengatakan ini padaku, apakah ini baik untuk kulakukan?", kata murid itu terkejut. Abu Yazid, berkata, "Ucapan tasbihmu itu adalah syirik." Murid itu keheranan, "Mengapa bisa behitu?" Abu Yazid Menjawab, "Karena (kelihatannya kau sedang memuji Alloh, padahal sebenarnya) kau sedang memuji dirimu." Murid itu berkata, "aku tidakkan mampu melakukannya, tunjukan cara lain yang bisa akau lakukan."

Abu Yazid berkata: "Mulailah dengan hal ini sebelum yang lain, sampai perasaan agungmu hilang, dan dirimu merasa rendah, lalu akan kuberitahu apa-apa yang baik bagimu."

Sang murid menjawab: "Aku tidak mampu melakukannya." Abu Yazid berkata: "kau memang takkan mampu melakukannya!"
(Sumber: Quutul Quluub, Abu Tholib al Makky, Juz 2, hal 121)

Cerita ini mengandung pelajaran yang amat berharga, diantaranya:
  1. Abu Yazid mengajarkan bahwa orang yang sering beribadah mudah terkena penyakit ujub dan takabur.


  2. Abu Yazid menganjurkan muridnya berlatih menjadi orang hina agar ego dan keinginan untuk menonjol dan dihormati segera hilang, yang tersisa adalah perasaan tawadhu dan kerendah-hatian.


  3. Ujub seringkali terjadi di kalangan orang yang banyak beribadat. Orang sering merasa ibadah yang ia lakukan sudah lebih dari cukup sehingga ia menuntut Tuhan agar membayar pahala amal yang ia lakukan.


  4. Orang yang gemar beribadah rawan jatuh pada perasaan tinggi diri. Ibadah dijadikan cara untuk meningkatkan statusnya di tengah masyarakat. Orang itu akan kecewa bila tidak diberikan tempat yang memadai statusnya.


Semoga Allah SWT melindungi kita dari ujub. Aamiin


0 komentar

Post a Comment