Saturday, October 15

Ketika Sayyidina Umar Mencium Istrinya saat Berpuasa


Pada suatau waktu di bulan Ramadan, Sayyidina Umar bin Khattab tak tahan untuk Mencium Istrinya. Sesaat Umar ingat bahwa ini bulan Ramadan, maka hebohlah Sayyidina Umar dan bergegas menemui Sayyidina Nabi Muhammad SAW dan melaporkan kepada Nabi, "Hari ini aku melakukan suatu kesalahan besar, aku telah Mencium istriku padahal sedang berpuasa".

Rasulullah kalem menanggapi Umar, Beliau Nabi Muhammad SAW balik bertanya, "Bagaimana pendapatmu jika ku berpuasa kemudian berkunur-kumur?" Sayyidina Umar menjawab, "Seperti itu tidak mengapa." (HR Ahmad).

Saya terpesona membaca riwayat ini. RASULULLAH menjawab dengan sekaligus mengerjakan logika. Mencium dianalogikan dengan kumur-kumur. Artinya, tidak sampai meminum air kan. Mencium tidak sama dengan menggauli isteri.

Nabi bisa ajah menjawab dengan mengatakan, "tidak apa-apa" secara tegas. Tapi tidak! Kakek Hasan dan Husaun ini memilih memberi jawaban dengan logika Kelak Mazhab Umar yang sering bertumpu pada ra'yu mempengaruhi pandangan para ulama di Kufah (Iraq), termasuk Imam Abu Hanifah. Jadi, menggunakan ra'yu bukanlah sesuatu yang tercela. Bahkan Rasul sendiri yang mengajarkannya.

Kedudukan Umar di sisi Rasul memang itimewa. Dalam riwayat Bukhari-Muslim diceritakan mimpi Rasul sebagai berikut:
Ketika tidur, aku bermimpi bahwasan-Nya aku diberi segelas susu. Setelah itu aku pun langsung meminum sebagian susu tersebut, hingga aku merasakan kesegaran sampai keujung kuku. Kemudian aku berikan sisa susu tersebut kepada Umar bin Khattab"


Para sahabat bertanya, "ya Rasul, apa arti mimpi tersebut?" RASULALLOH, menjawab "Ilmu". Begitulah kedalaman ilmu Umar bin Khattab yang di warisi RASULALLOH. Semoga di bulan suci ini ada diantara kita yang mimpi bertemu Rasulalloh SAW dan sayyidina Umar serta minum susu bersama. Aamiin.

Penulis: prof Nadirsyah Hosen

0 komentar

Post a Comment