Sunday, November 13

Makna Kafir

Oleh: Mbah Futuhat Assajjadiyah

Hakikatnya Kafir adalah dari kata kufar, yang artinya tertutup.

Siapa saja yg tertutup dari rahmatnya Allah, sehingga ia tidak bisa melakukan amal kebaikan, sehingga ada penyakit dihatinya, ujub riya sumah ujub takabur dan seterusnya. Maka ia termasuk yang bisa disebut kafir.



Maka siapa saja bisa saja menyandang predikat ini. Kafir dalam artian inilah yang harus engkau perangi, lebih utama daripada memerangi orang yang berstatus kafir alias non muslim. Sebab mereka tidak mencelakakanmu jika tidak menyerang-mu, sedang kafir-kafir diri sendiri yang tidak kau perangi niscaya engkau rugi dan susah sendiri.

Saat seorang muslim kalau masih melihat kekafiran itu adalah siapa saja yg diluar islam, maka hakikatnya ia sendiri masih kafir. Itu sebab kalam shalafus shalih berbunyi
"sesiapa mengkafirkan orang lain maka ia telah kafir, sesiapa menyesat-nyesatkan orang lain maka ia sendiri telah sesat"
Sebab segala yang dzahir adalah hakikatnya kekafiran.

Banyak orang sekedar cari existensi untuk diakui saja. Padahal mereka tidak mempunyai ilmu dan hak atasnya. seorang muslim yang kaffah islamnya maka ia bisa membedakan mana yang kafir diantara muslimin, dan mana yang mukmin diantara kafirin.

Seoramg Muslim yang Kaffah ialah memegang teguh islam biar seandainya pedang mengalungi leher tetap islamnya, namun ia fanatik tapi tidak Asal fanatik saja dan membenci-benci yang kafir dzahirnya, malah menghormati lakum diinukum dan lana akmaluna walakum akmalukum. Penuh cinta kasih sayang, dan banyak bertindak dalam syiar, sedekah ilmu, sedekah hikmah, kasih sayang, ahlak karimah, rahmatan bukan menekan apalagi mengancam.

bukan banyak dalil.

Bukanya yang berteriak-teriak kalimat laa ilaha ila Allah di jalanan tapi jihad akbar tidak menang. Dan jika dikalungi pedang jelas kufurnya. Maka heranlah saya terhadap orang-orang yang demikian itu. Apa juga yg mereka bangga-bangga-kan, sedang mereka tidak tau apa yang ia bangga-banggakan.

Apakah ada orang yg lebih celaka dari itu?

Yang menukar agama dengan harga yang murah, yang menjual ayat-ayatNya dengan dunya. Sungguh tidak ada yang lebih celaka dari mereka. Merugilah perniagaan yang mereka lakukan itu. Tak usah memakai dalil membela Allah dan agamaNya. Tidak butuh kebenaran itu dibela-bela. Kebenaran tetap kebenaran, walau ia dicaci-caci dimaki-maki, walau bagaimanapun dia, tidak perlu Islam itu dibela-bela, ada Allah ta'ala yang menjaga agama yang sudah diridhoi-Nya.

Demikianlah sesungguhnya musuh sebenarnya bagi Islam itu bukan orang yg kafir, tapi orang nifaq dan orang-orang yang tidak tau islamnya. Seperti kalam syekh abu Hamid Al ghazaly, rusaknya ahlak adalah karena bodohnya ulama, hancurnya ulama karena rusaknya dan lemahnya hukum.

Tiap kali saya menyadari benarnya hadits kanjeng Nabi Muhammad Shallallhu 'Alaihi Wa Sallam. Bahwa di akhir zaman islam tinggal namanya, yang diangkat dari umatku pertama adalah khusuknya shalat, dan tak lama lagi Quran hanya sebuah tulisan...

Banyak yang mengaku kenal Allah dan rasul-Nya... namun sebenarnya sedikit saja mereka mengenal-Nya...

Maka anak-anakku...
Perhatikanlah betul-betul kekafiran diri kalian masing-masing dan perangilah sesungguhnya itu jauh lebih baik bagi engkau. Supaya engkau menjadi Muslim yang baik dipandanganNya dan diredhoi-Nya.

Selamat siang, salam Cinta lan kasih sayang selalu ingin redhane poro wali, nabi Shallallahu 'Alaihi Wa sallam Al Musthofa lan Allah ta'ala. Laskar Sedulur Cinta FA, Fasalamun laka min ashabil yamiin.

Mbah Futuhat Assajjadiyah


0 komentar

Post a Comment